Pernah mendengar sepasang kekasih saling menyapa dengan panggilan
khusus? Mungkin terdengar menggelikan saat seseorang memanggil
kekasihnya dengan nama 'babe' atau 'sayang'. Tapi menurut penelitian,
memanggil kekasih dengan nama kecil atau julukan mesra bisa membuat
hubungan asmara antara keduanya lebih mesra, ceria dan menyenangkan
dibandingkan memanggil nama aslinya.
Satu studi tentang 'bahasa
cinta' yang diterbitkan di Journal of Social and Personal Relationships
menunjukkan, semakin konyol nama julukan, atau semakin unik kode kalimat
yang dipakai untuk berkomunikasi dengan kekasihnya, maka pasangan
tersebut akan semakin merasa puas dengan hubungannya.
Dikutip
dari Women's Health Mag, penelitian telah menemukan bahwa pasangan yang
menggunakan 'kode-kode rahasia', nama julukan atau bahasa tertentu
--yang hanya dimengerti oleh mereka-- lebih bahagia dibandingkan
pasangan yang menggunakan bahasa normal.
"Menggunakan nama
julukan, panggilan sayang atau bahasa-bahasa buatan sendiri kepada
pasangan merupakan cara mudah untuk membangun komunikasi positif dalam
kehidupan sehari-hari pasangan. Hal ini juga bisa menjadi cara yang
sangat sederhana untuk menjaga romantisisme tetap kuat," jelas Jamie
Turndorf, psikolog dan terapis hubungan dari New York City.
Menyampaikan
kode atau bahasa khusus yang hanya dimengerti pasangan, menandakan
hubungan Anda tak hanya dekat secara fisik tapi juga emosional. Sebagai
contoh, Anda sudah tidak nyaman berada di suatu tempat dan ingin segera
pergi. Bahasa seperti 'Di sini mulai dingin ya?' bisa diartikan pasangan
'Ayo pergi dari sini'.
Dengan mengerti bahasa atau kode
'tersembunyi' menandakan hubungan Anda dan si dia cukup dekat dan saling
mengerti satu sama lain. Hal yang sama juga diungkapkan Carol Bruess,
salah satu tim penulis 'Belly Button Fuzz and Bare-Chested Hugs: What
Happy Couples Do'.
Carol menyatakan, "Sebutan atau panggilan
khusus, secara simbolis menunjukkan bahwa Anda cukup perduli tentang
pasangan dan hubungan kalian. Mempunyai bahasa sendiri, berarti Anda
menciptakan dunia dan budaya sendiri dalam hubungan."
Menciptakan
bahasa sendiri yang unik, lucu dan aneh tak hanya mempererat jalinan
asmara, tapi juga bisa membantu menyelesaikan masalah dengan kepala
dingin. Lorne Campbell, pengajar psikologi di University of Western
Ontario telah mempelajari penggunaan humor saat menghadapi konflik.
Hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Personal Relationships
tersebut menyebutkan bahwa melontarkan sedikit canda bisa sedikit
menenangkan suasana dalam perselisihan.
0 Comments:
Posting Komentar